Kabar pena Nusantara
Bogor, 10/10/2025– Gerakan Aktivis Mahasiswa Bogor (AMB) semakin memanas. Setelah melayangkan surat pengaduan resmi, hari ini mereka mendatangi Polres Bogor untuk mendesak Kapolres Bogor, AKBP Wikha Ardilestanto, S.H., S.I.K., M.Si., agar mengusut tuntas dugaan pembiaran praktik prostitusi terorganisir yang meresahkan di kawasan Gang Semen (GS), Desa Cibogo, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Aksi ini merupakan puncak dari investigasi mendalam yang dilakukan oleh Tim Hukum dan Sosial AMB, yang menemukan bukti kuat aktivitas prostitusi terbuka yang berlangsung setiap malam, dengan indikasi keterlibatan jaringan yang terstruktur rapi dan terkoordinasi.
Dalam surat pengaduan bernomor 100/B/AMB/XI/2025, AMB secara tegas menyoroti dugaan pembiaran yang dilakukan oleh aparat penegak hukum serta lemahnya pengawasan dari pemerintah daerah terhadap aktivitas prostitusi yang semakin merajalela di wilayah tersebut. AMB mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil investigasi mereka, terdapat struktur jaringan yang rapi dan sistematis, dengan sejumlah individu yang diduga berperan aktif dalam menjalankan operasi prostitusi di Gang Semen.
Beberapa nama yang disebut dalam laporan AMB antara lain Abib (diduga sebagai koordinator penerimaan tamu atau penjaga akses masuk), Nadia Melawati S., Usu, dan Begi (diduga sebagai penghubung atau mucikari aktif), serta Maman (diduga sebagai pengendali utama aktivitas prostitusi di lapangan dan berdomisili di sekitar Gang Antik). Ironisnya, para pekerja seks komersial (PSK) yang terlibat dalam praktik haram ini sebagian besar berasal dari luar daerah, seperti Sukabumi, Cianjur, Garut, dan Bandung. Mereka diketahui tinggal di Kosan Balong, Jalan Raya
:Red

Posting Komentar